free html visitor counters


Luthfil Hack_iem

Selasa, 21 Desember 2010

Robot Melihat, Melakukan Dan Berkreasi

Luthfil Hack_iem



Level selanjutnya dari robot sedang dalam tahap penelitian dan pengembangan oleh Institut Nasional Teknologi Komunikasi dan Informasi Jepang. Level robot selanjutnya ini tidak terpengaruh kehadiran manusia dan memungkinkan mereka untuk bergerak dan memberi respon secara cepat dan layak. Institut Nasional Teknologi Komunikasi dan Informasi Jepang sedang mengerjakan proyek dimana mesin dapat belajar dan mengajari diri sendiri tentang apa yang harus dilakukan. Sekarang, robot bergantung pada perintah manusia atau program yang diatur sebelumnya. Namun level selanjutnya akan membuat robot lebih otonom dalam bertindak melalui proses pembelajaran.

Divisi bahasa dari institut sedang mengembangkan robot 155 cm berberat 85 kg yang belajar melalui mimik, sehingga dapat lebih otonom. Fokus utama penelitian ini adalah mengembangkan sistem komunikasi informasi yang mengerti pembicaraan dengan tepat dan mengambil reaksi segera dengan baik. Reaksi ini berdasar pengetahuan yang didapat dari pembicaraan orang lain yang ada disekitar.

Menurut institut, penelitian ini meliputi produksi komunikasi tak ambigu bebas tekanan yang dapat dimengerti dan dikomunikasikan artinya kepada pihak lain sesegera mungkin oleh robot. Tujuan utamanya menyediakan teknologi yang memberi pesan pada terminal jaringan dengan ekspresi natural manusia seperti mimik, sinyal tangan dan bahasa tubuh yang melampaui perbedaan bahasa dan dapat diperkirakan.

Ketika tulisan ini dibuat prototip robot belum keluar. Laporan tentang robot ini telah dipublikasi. Menurut Digital Tokyo, robot telah dapat mengerti arti menunjuk suatu benda. Dan robot juga mengeri cara hormat tradisional Jepang yang menunjukkan salam hormat. Bahkan robot ini mampu mengulang gerakan pada situasi yang sesuai. Secara khusus dapat menunjuk arah dan bergerak kearah tersebut. Ini mengindikasikan bahwa robot telah membentuk proses belajarnya tanpa diprogram atau diperintah lebih dulu.

Sumber: Mary Anne Simpson

0 komentar: